Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog #JuveINA14 dari Nine Sport Inc. untuk memenangkan tiket meet and greet dengan para pemain Juventus. Follow @Ninesportinc untuk informasi lebih lanjut.
Sekitar 18 tahun yg lalu,saya untuk pertama kali mengenal Juventus. Saya rasa ini merupakan takdir dimana saya akan terus mencintai klub ini hingga sekarang.
Berawal dari dibelikannya sebuah tas sekolah berwarna biru oleh ibuku,dan disana terdapat gambar orang duduk dan memegang bola. Lalu dibawahnya ada tulisan "Juventus FC". Awalnya saya tidak terlalu mengindahkan tulisan itu,tapi tanpa sengaja tentu tulisan itu tiap hari saya lihat.
Bersamaan dengan itu,sayapun mulai mengenal Juventus dari TV. Awalnya adalah dimana saya sering melihat melalui highlights Serie A tim Juventus yg saat itu sering meraih kemenangan. Sontak teringat bahwa tas saya bertuliskan nama "Juventus FC". "Oh jadi ini yang namanya Juventus",pikirku
Kostum berwarna hitam putih juga menjadi salah satu alasan saya semakin menyukai Juventus pada saat itu. Hitam putih merupakan 2 warna kesukaan saya selain biru.
Waktu terus berlalu hingga kini,dari SD hingga kini sudah bekerja,saya selalu terlibat adu mulut dengan teman-teman. Mulai dari persaingan dengan tifosi Lazio,Roma,Inter Milan,dan AC Milan. Saya selalu menikmati moment ini,dimana sebenarnya dengan ini justru bisa mempererat persahabatan kita. Tidak ada dendam,meskipun tim favorit kita masing-masing dapat dikalahkan dan dilecehkan.
Di tim Juventus ada 1 nama yg dari awal saya mengenal Sepakbola dan Juventus hingga kini masih menjadi idola saya. Dia adalah Alesandro Del Piero. Saya belajar banyak hal dari Sang Kapten. Selain permainannya yg bagus,saya belajar tentang kesetiaan,perjuangan,dan rela berkorban. Setia membela Juve hingga saatnya dia pergi karena tidak mendapat perpanjangan kontrak. Perjuangan,bagaimana dia berjuang mengembalikan form setelah dia cedera panjang dan akhirnya bisa menjadi Top Skor Serie A dan membawa Italy juara dunia 2010. Meskipun Juve terdegradasi ke Serie B,namun dia rela berkorban untuk berjuang kembali membawa Juve kembali ke Serie A. "A true gentlemen never leaves his lady"
Tak terasa sudah 18 tahun saya menjadi tifosi Juventus. Jatuh bangun Juve,pergantian beberapa pelatih begitupun pemainnya,tidak menggoyahkan untuk berganti tim favorit.
Pada saat ini,saya sangat antusias menyambut kedatangan Juventus,dan tentu saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan langka ini. Melihat langsung tim idola saya dari umur 8 tahun.
Akhir kata semoga saya bisa memenangkan lomba ini,dan bisa mendapat kesempatan meet and greet dengan pemain Juventus,tim yang saya idolakan berawal dari sebuah tas biru pemberian ibu.
Salam Juventini,
Junasan A