Selasa, 20 Oktober 2009 | 12:26 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah DKI Jakarta Peny Susanti memberikan kabar gembira. Meski tidak menyebut sumbernya, ia menyatakan Jakarta sekarang sudah masuk kota terbersih ketiga di Asia.
Menurut dia, penilaian internasional itu sangat membanggakan, mengingat 20 tahun lalu Jakarta termasuk kota terkotor di dunia.
"Saya sangat surprise bahwa Jakarta itu sudah bersih se-Asia nomor tiga," kata Peny dalam acara pembukaan Uji Emisi Kendaraan Bermotor di Kantor Wali Kota Jakarta, Selasa (20/10).
Ditambahkan, Jakarta kini hanya setingkat di bawah Singapura dan Surabaya jika diukur dari kualitas debu, khususnya partikel debu. Ukuran partikel debu Jakarta 68,5 mikrogram per meter kubik. Sedangkan standar normalnya 150 mikrogram per meter kubik.
"Untuk kualitas debu, khususnya partikel debu, yang paling bersih adalah Singapura dengan partikel debu 30 mikrogram per meter kubik. Kedua adalah Surabaya 60 mikrogram per meter kubik, dan ketiga adalah Jakarta, 68,5. Standarnya adalah 150 mikrogram per meter kubik," katanya bangga.
Sekilas memang kita tidak percaya dengan berita ini. Jakarta di kalangan rakyat Indonesia, lebih cenderung ke arah kotor, termasuk polusi udara. Memang perlu ditelaah lebih jauh lagi kriteria-kriteria sehingga Jakarta bisa disebut kota terbesih ketiga di asia untuk kualitas debu dan sumber mana yg memberikan pernyataan seperti itu. Tapi, disamping semuanya ini, kita semestinya bangga atas prestasi ini. Tentunya kita harus terus meningkatkan tingkat kebersihan agar penduduk bisa merasa nyaman tinggal di kota Jakarta.
0 comments:
Post a Comment