07 June, 2015

Apa sih Enaknya Naik Gunung ?

Apa sih Enaknya “Naik Gunung” ?
Ngapain sih Naik Gunung?Kan capek.. Udah jalan jauh bawa tas segembol pula.. Tidur juga ribet, mending di kasur..

Gue secara pribadi ga menyangkal ama beberapa jawaban seperti itu. Emang begitu adanya kok. Cuma diluar keribetan yang lu jalanin, akan banyak nilai-nilai yang bisa lu dapat dari capeknya naik gunung. Berikut gue jelasin nikmatnya naik gunung dan nilai-nilai positif yang terkandung didalamnya:

1.       View Pemandangan Yang Indah
Anak Laki itu Naik Gunung bukan Grepe Gunung
Gunung adalah salah 1 view eksotis di dunia selain pantai. Namun bila dibandingkan, menurut gue Gunung mempunya view yang lebih menawan daripada pantai. Orang bila mau ke Gunung jelas perlu effort untuk mencapainya, berbeda dengan pantai yang bisa dicapai dengan kendaraan pribadi. Saat lu udah sampai di Gunung dengan ketinggian yang cukup tinggi, lu bisa melihat Pemandangan yang begitu indah. Lu bisa melihat view perkotaan, bisa melihat banyaknya bintang, gumpalan awan-awan, gunung-gunung yang berjejer, matahari yang perlahan-lahan muncul. That’s a great view. Luar biasa. Jelas sangat jauh berbeda dibanding perkotaan yang sudah sangat membosankan.

2.       Mengembangkan Kepribadian
Naik gunung mengharuskan lu hidup mandiri. Disini lu ga bisa terlalu bergantung sama orang lain. Lu setidaknya harus punya fisik dan mental yang oke. Naik gunung layaknya kehidupan. Untuk mencapai puncak jelas lu pasti ngelewatin sgala macem cobaan. Cobaan itulah yang bisa mengembangkan kepribadian lu. Contohnya disini yaitu rendah hati, kerjasama,egoisme,kerja keras. Kalo lu bener-bener anak gunung, nilai-nilai tersebut pasti udah bisa lu dapet. Nilai-nilai itu yang bisa lu pake buat ngadepin kehidupan-kehidupan di perkotaan, seperti dunia kerja, rumah tangga,dsb.

3.       Menilai Seseorang
Ada orang yang bilang, “kalo lu mau ngeliat apa dia bener-bener temen lu, ajak dia ke gunung”. Gue cukup setuju ama pernyataan itu. Naik Gunung itu layakanya kehidupan lu sebenarnya. Lu bisa mengetahui keegoisan seseorang, kerja kerasnya, semagatnya, problem sovling, dsb. Kembali ke point 2, bila memang awalnya secara kepribadiaan temen lu tidak begitu oke, dengan naik gunung, tidak menutup kemungkinan, kepribadian dia pun akan berkembang menjadi lebih baik.

4.       Pengembangan Fisik
Dengan perjalanan yang begitu panjang dan gembolan yang banyak juga jelas membutuhkan fisik yang memadai. Dengan naik gunung, jelas badan lu bisa lebih oke dan terjaga. Otot kaki, betis,pundak semua bekerja dengan keras. Semuanya itu membuat anda lebih sehat. Kapan lagi coba, olahraga ga panas, dan dibonusin view yang begitu indah.

Naik Gunung itu sebenarnya bukan hobby gue, Cuma naik gunung selalu dapat mengajarkan gue banyak hal dan menghasilkan banyak hal juga. Bersama alam, lu akan tau artinya hidup.

Galery of Mount Lawu

View from Mount Lawu

Yeah Get It.. Hargo Dumilah 3265 Mdpl

Gunung Lawu dengan Medan Bebatuan

Om Ferry alias Pei.. Temen ngetrip kalo ngegunung..

Rehat Sejenak menuju Pos 1
Just Notes.. Just 4 Fun..

Nih orang Carriernya sama banged ama gue..

Bercengkramaa.. ala candid..

Sunrise ala Kamehameha
Basecamp Cemoro Sewu (Sayang Viewnya deket sampah)

Trip to Gunung Lawu Part II

Jujur kondisi gue saat itu tidak benar-benar 100%. Hari selasa yang lalu gue baru aja bed rest di rumah dan hari sabtu gue naik gunung. Awalnya nyokap sempet wanti-wanti dikarenakan kondisi gue yang belum bener-bener fit sehabis sakit. Namun dikarenakan keyakinan dalam diri gue, gue tetep jalan dan nyokappun mengizinkan.

Perjalanan awal adalah perjalanan terberat apalagi buat lu yang belum bener-bener mempersiapkan badan lu. Perjalanan dimana badan lu agak kaget dengan medan cuaca dan perjalanan yang tidak seperti biasanya. Yaa hanya awal, selanjutnya seharusnya lu udah bisa lebih baik karena badan lu lama-lama pasti bisa beradaptasi.

Warung Pos 1
Gunung Lawu merupakan gunung yang unik. Uniknya adalah diantara 5 pos sebelum sampai ke puncak, ada 3 pos dimana disana terdapat warung. Warung yang terkenal adalah Warung Mbok Yem. Warung ini boleh dibilang merupakan warung tertinggi di Indonesia, karena letaknya tidak begitu jauh dari Puncak Gunung Lawu. Namun sayang, kita ga mampir disana karena waktu.

Sampai di Pos 1 sekitar 2 jam dari basecamp, kita langsung disuguhkan dengan warung pertama yang kita temui. Kamipun beristirahat sejenak dengan makan gorengan dan minum teh manis anget. Disana gue abis 5 pisang goreng. Harga gorengan disini 1.000 dan teh manis angetnya seharga 2.000. Disinipun dijual nasi bila lu mau pada nasi. Dijual dengan harga 2.500 dengan isi ya seadanya. Nasi,mie dan tempe. Namun lumayanlah buat ganjel perut ato buat isi tenaga lagi.

Little Sunset at Gunung Lawu
Setelah cukup mengisi tenaga, kami melanjutkan perjalanan menuju pos 2 dan akhirnya memasang tenda di pos 3. Perjalanan dari pos 1 sampe pos 2 sekitar 4 jaman. Kami sampai di pos 3 sekitar jam 7an. Dikarenakan sudah mulai gelap, kami mengambil keputusan berkemah disini.

Sesampainya disini, kami mendirikan tenda sebanyak 4 dengan masing-masing tenda berisi 4 orang. Tenda sudah jadi, ada yang beres-beres, ada yang ganti pakaian, ada juga yang masak. Gue sendiri beres-beres dulu, kemudian ganti pakaian, dan makan. Gue sendiri ga masak, karena ga bawa indomie, ataupun yang lain yang bisa dimasak. Gue beli nasi yang tadi dibeli di pos 2. Setelah semuanya kelar, gue pun langsung tidur, recovery untuk besok summit.

Ada yang bilang Gunung Lawu merupakan Gunung Paling Dingin di Jawa. Dibandingkan Gunung Prau, Gunung Lawu memang lebih dingin. Dengan pakaian berlapis-lapis ditambah Sleeping Bag namun dinginnya masih sangat terasa. Meskipun begitu, untungnya gue adalah tipikal orang yang tidak sulit untuk tidur. Gue pun sempet beberapa jam tidur, meskipun sempet juga bangun dikarenakan cuacanya yang cukup extrim.

Paginya kami bangun dengan kondisi yang semakin dingin. Dingin harus dilawan, dan dingin harus dilawan dengan pergerakan. Gue pun melawan rasa dingin itu dengan bergerak. Kita berangkat sekitar jam 4 pagi. Perjalanan pagi-pagi buta demi mendapat sunrise dan juga mencapai puncak Gunung Lawu. Di Gunung Lawu terdapat 3 puncak yaitu Hargo Dalem, Hargo Dumiling, dan Hargo Dumilah. Diantara 3 nama tersebut, Hargo Dumilah merupakan puncak tertinggi dengan 3265 Mdpl dan puncak itulah yang akan nanti kita pijak.
View from Near of Summit Mount Lawu

Perjalanan yang tidak biasa pagi-pagi dengan cuaca yang cukup extrim, awalnya kami cukup kesulitan beradaptasi. Namun lama kelamaan kami bisa menyesuaikan diri dan akhirnya sampai di pos 5 untuk menantikan Sunrise. Disini merupakan spot terbaik untuk mendapatkan Sunrise. Sunrise identik dengan Foto Sillouthe dan gue harus dapat foto sillouthe disini.

Hunting foto-fotopun selesai dan selanjutnya kami melanjutkan perjalanan menuju puncak tertinggi Gunung Lawu, Hargo Dumilah. Di sela-sela perjalanan kami beberapa kali mengambil gambar, karena disinilah spot-spot terbaik Gunung Lawu. Disaat seperti inilah gue merasa seperti di dunia berbeda dengan segala macam view yang tidak akan lu bisa dapet di perkotaan. Butuh effort lebih untuk bisa berada disini dengan segala pemandangan yang indah.

It's HARGO DUMILAH 3265 MDPL !!! YEAHHH !!!
Puncak Hargo Dumilah
Akhirnya gue bisa menginjakkan kaki di puncak salah satu gunung tertinggi di Pulau Jawa. Dengan kondisi fisik yang tidak benar-benar fit, gue bisa sampai puncak. Ini merupakan langkah awal gue dari keinginan terbesar gue yaitu sampai di Puncak tertinggi di Pulau Jawa yaitu Mahameru.

Setelah sampai Puncak, kami kembali ke Camp. Namun sebelum di Camp, kami mampir ke Pos 5 dulu untuk mengisi tenaga. Makan Indomie Rebus ditambah Teh Manis Angit plus Pisang Goreng Anget. Maknyussss emang dingin-dingin minum yang anget-anget.

View from Top of Mount Lawu
Setelah semuanya beres, kami kembali ke Camp dan sampai jam 10. Setelah itu repacking, membereskan tenda dan pada akhirnya kami siap pulang ke tempat kita masing-masing. Perjalanan dimulai jam 11. Perjalanan turun gunung biasanya lebih cepat dari naik gunung. Dikarenakan ada teman kita yang tidak dalam keadaaan yang oke, gue bersama 2 temen lainnya menunggu dia, memberi semangat dan akhirnya kita bisa kembali ke basecamp sekitar jam 4 atau 5 jeman perjalanan. Cukup lama dibandingkan teman-teman lain yang bisa sampai 1 jam lebih cepat dari kami. Naik gunung bukan seberapa cepat kita sampai ke tujuan, namun bagaimana kita sebagai sebuah kesatuan team bisa maju bersama-sama mencapai tujuan kita bersama dan mengesampingkan keegoisan kita masing.

Sesampainya di Basecamp, gue makan, beres-beres dan kembali ke rumah kita masing-masing. Kondisi badan memang capek, tapi pasti akan selalu ada pengalaman-pengalaman yang tidak akan bisa kita beli dengan uang.


See u on next trip.. #SALAMLESTARI

Trip to Gunung Lawu Part I

View Gunung Lawu
Gunung Lawu terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur tepatnya di kabupaten Magetan. Gunung ini memiliki ketinggian 3265 Mdpl yang merupakan salah satu dari 10 gunung tertinggi di Pulau Jawa. Oleh karena tinggi itulah gue berkeinginan untuk mencapai puncak tertinggi gunung tersebut. Me
skipun tinggi,  Gunung Lawu masih masuk kategori gunung yang cocok untuk pemula dikarenakan medan pendakian yang memang masih aman dan jelas.

Gunung Lawu terkendal dengan mistisnya. Itu terlihat saat lu googling tentang gunung lawu. Ada banyak post yang bercerita tentang mistisnya gunung tersebut. Mengutip berita dari okezone.com, dijelaskan bahwa Gunung Lawu merupakan gunung terangker karena Lawu itu belum terungkap misteri atau jati diri Lawu. Contoh yang aling nyata sampai sekarang tidak pernah ditemukan kuburan eyang Lawu & Sunan Lawu. Gunung Lawupun terkenal dengan penunggu sekaligus penunjuk jalan seekor burung misterius bernama Kyai Jalak Lawu. Konon bila lu ketemu burung tersebut, dia akan mengantar sampean ke puncak Gunung Lawu. Burung ini berwarna Gading, berbeda seperti burung Jalak biasanya yang berwarna hitam. Ada berbagai macam misteri dari Gunung Lawu, meskipun begitu Gunung Lawu tetap menjadi Primadona bagi para pendaki.

Kali ini gue berangkat sama temen gue yang bernama Ferry. Kami berdua mengikuti open trip yang dibuat oleh Setapak Adventure. Perjalanan diawalin dari cuti 1 hari tanggal 22 Mei 2015 hari Jumat dengan pemberangkatan kereta Brantas jam 4 sore dan diakhirin tanggal 25 Mei 2015 hari Senen dengan pemberangkatan kereta Matramaja Pk 00.00. Kereta Brantas bertujuan akhir di Stasiun Kediri, dan kami berhenti di stasiun Solo Jebres sebagai Meeting Point dengan anak2 yang ikut trip ini juga. Perjalanan jam 4 dan berakhir jam 1 pagi di Stasiun Solo Jebres. 

Karena Meeting Pointnya jam 6 pagi, kamipun mencari tempat makan dan istirahat sejenak di warung terdekat. Disitu gue makan Nasi + Soto Ayam dengan harga 8.000. Cukup terjangkau dengan kantong. Berasa jadi anak jalanan, saat paginya pun kami sikat gigi,cuci muka, kencing di Stasiun.

Pada waktunya sekitar jam 8 kamipun dijemput oleh tim Setapak Adventure. Kami dijemput, diantarkan ke basecamp di dekat Terminal Bis Tirtonadi (Terminal Bis di Kota Solo). Disana kami menunggu teman-teman lain yang belum sampai. Pada akhirnya sekitar jam 10, kami berangkat menuju Base Camp Gunung Lawu via Cemoro Sewu. Jalur pendakian Gunung Lawu sendiri ada 2, yaitu Cemoro Sewu dan Cemoro Kandang. Kami memilih jalur Cemoro Sewu karena jalur ini memakan waktu lebih cepat dibandingkan Cemoro Kandang. Jalanannyapun sudah sangat jelas dibandingkan lewat Cemoro Kandang.

Sesampainya di Base Camp, kami makan siang dan repacking persiapan mendaki gunung. Sekitar 1 jam waktu yang diperlukan dan akhirnya kami siap untuk memulai petualangan kita. Cuaca disana sangat dingin. Awalnya gue yang berniat pake celana selutut, akhirnya berubah pikiran dengan memakai celana panjang mengantisipasi hawa dingin yang nantinya akan semakin terasa.
 
Free Joomla TemplatesFree Blogger TemplatesFree Website TemplatesFreethemes4all.comFree CSS TemplatesFree Wordpress ThemesFree Wordpress Themes TemplatesFree CSS Templates dreamweaverSEO Design