07 June, 2015

Trip to Gunung Lawu Part II

Jujur kondisi gue saat itu tidak benar-benar 100%. Hari selasa yang lalu gue baru aja bed rest di rumah dan hari sabtu gue naik gunung. Awalnya nyokap sempet wanti-wanti dikarenakan kondisi gue yang belum bener-bener fit sehabis sakit. Namun dikarenakan keyakinan dalam diri gue, gue tetep jalan dan nyokappun mengizinkan.

Perjalanan awal adalah perjalanan terberat apalagi buat lu yang belum bener-bener mempersiapkan badan lu. Perjalanan dimana badan lu agak kaget dengan medan cuaca dan perjalanan yang tidak seperti biasanya. Yaa hanya awal, selanjutnya seharusnya lu udah bisa lebih baik karena badan lu lama-lama pasti bisa beradaptasi.

Warung Pos 1
Gunung Lawu merupakan gunung yang unik. Uniknya adalah diantara 5 pos sebelum sampai ke puncak, ada 3 pos dimana disana terdapat warung. Warung yang terkenal adalah Warung Mbok Yem. Warung ini boleh dibilang merupakan warung tertinggi di Indonesia, karena letaknya tidak begitu jauh dari Puncak Gunung Lawu. Namun sayang, kita ga mampir disana karena waktu.

Sampai di Pos 1 sekitar 2 jam dari basecamp, kita langsung disuguhkan dengan warung pertama yang kita temui. Kamipun beristirahat sejenak dengan makan gorengan dan minum teh manis anget. Disana gue abis 5 pisang goreng. Harga gorengan disini 1.000 dan teh manis angetnya seharga 2.000. Disinipun dijual nasi bila lu mau pada nasi. Dijual dengan harga 2.500 dengan isi ya seadanya. Nasi,mie dan tempe. Namun lumayanlah buat ganjel perut ato buat isi tenaga lagi.

Little Sunset at Gunung Lawu
Setelah cukup mengisi tenaga, kami melanjutkan perjalanan menuju pos 2 dan akhirnya memasang tenda di pos 3. Perjalanan dari pos 1 sampe pos 2 sekitar 4 jaman. Kami sampai di pos 3 sekitar jam 7an. Dikarenakan sudah mulai gelap, kami mengambil keputusan berkemah disini.

Sesampainya disini, kami mendirikan tenda sebanyak 4 dengan masing-masing tenda berisi 4 orang. Tenda sudah jadi, ada yang beres-beres, ada yang ganti pakaian, ada juga yang masak. Gue sendiri beres-beres dulu, kemudian ganti pakaian, dan makan. Gue sendiri ga masak, karena ga bawa indomie, ataupun yang lain yang bisa dimasak. Gue beli nasi yang tadi dibeli di pos 2. Setelah semuanya kelar, gue pun langsung tidur, recovery untuk besok summit.

Ada yang bilang Gunung Lawu merupakan Gunung Paling Dingin di Jawa. Dibandingkan Gunung Prau, Gunung Lawu memang lebih dingin. Dengan pakaian berlapis-lapis ditambah Sleeping Bag namun dinginnya masih sangat terasa. Meskipun begitu, untungnya gue adalah tipikal orang yang tidak sulit untuk tidur. Gue pun sempet beberapa jam tidur, meskipun sempet juga bangun dikarenakan cuacanya yang cukup extrim.

Paginya kami bangun dengan kondisi yang semakin dingin. Dingin harus dilawan, dan dingin harus dilawan dengan pergerakan. Gue pun melawan rasa dingin itu dengan bergerak. Kita berangkat sekitar jam 4 pagi. Perjalanan pagi-pagi buta demi mendapat sunrise dan juga mencapai puncak Gunung Lawu. Di Gunung Lawu terdapat 3 puncak yaitu Hargo Dalem, Hargo Dumiling, dan Hargo Dumilah. Diantara 3 nama tersebut, Hargo Dumilah merupakan puncak tertinggi dengan 3265 Mdpl dan puncak itulah yang akan nanti kita pijak.
View from Near of Summit Mount Lawu

Perjalanan yang tidak biasa pagi-pagi dengan cuaca yang cukup extrim, awalnya kami cukup kesulitan beradaptasi. Namun lama kelamaan kami bisa menyesuaikan diri dan akhirnya sampai di pos 5 untuk menantikan Sunrise. Disini merupakan spot terbaik untuk mendapatkan Sunrise. Sunrise identik dengan Foto Sillouthe dan gue harus dapat foto sillouthe disini.

Hunting foto-fotopun selesai dan selanjutnya kami melanjutkan perjalanan menuju puncak tertinggi Gunung Lawu, Hargo Dumilah. Di sela-sela perjalanan kami beberapa kali mengambil gambar, karena disinilah spot-spot terbaik Gunung Lawu. Disaat seperti inilah gue merasa seperti di dunia berbeda dengan segala macam view yang tidak akan lu bisa dapet di perkotaan. Butuh effort lebih untuk bisa berada disini dengan segala pemandangan yang indah.

It's HARGO DUMILAH 3265 MDPL !!! YEAHHH !!!
Puncak Hargo Dumilah
Akhirnya gue bisa menginjakkan kaki di puncak salah satu gunung tertinggi di Pulau Jawa. Dengan kondisi fisik yang tidak benar-benar fit, gue bisa sampai puncak. Ini merupakan langkah awal gue dari keinginan terbesar gue yaitu sampai di Puncak tertinggi di Pulau Jawa yaitu Mahameru.

Setelah sampai Puncak, kami kembali ke Camp. Namun sebelum di Camp, kami mampir ke Pos 5 dulu untuk mengisi tenaga. Makan Indomie Rebus ditambah Teh Manis Angit plus Pisang Goreng Anget. Maknyussss emang dingin-dingin minum yang anget-anget.

View from Top of Mount Lawu
Setelah semuanya beres, kami kembali ke Camp dan sampai jam 10. Setelah itu repacking, membereskan tenda dan pada akhirnya kami siap pulang ke tempat kita masing-masing. Perjalanan dimulai jam 11. Perjalanan turun gunung biasanya lebih cepat dari naik gunung. Dikarenakan ada teman kita yang tidak dalam keadaaan yang oke, gue bersama 2 temen lainnya menunggu dia, memberi semangat dan akhirnya kita bisa kembali ke basecamp sekitar jam 4 atau 5 jeman perjalanan. Cukup lama dibandingkan teman-teman lain yang bisa sampai 1 jam lebih cepat dari kami. Naik gunung bukan seberapa cepat kita sampai ke tujuan, namun bagaimana kita sebagai sebuah kesatuan team bisa maju bersama-sama mencapai tujuan kita bersama dan mengesampingkan keegoisan kita masing.

Sesampainya di Basecamp, gue makan, beres-beres dan kembali ke rumah kita masing-masing. Kondisi badan memang capek, tapi pasti akan selalu ada pengalaman-pengalaman yang tidak akan bisa kita beli dengan uang.


See u on next trip.. #SALAMLESTARI

0 comments:

Post a Comment

 
Free Joomla TemplatesFree Blogger TemplatesFree Website TemplatesFreethemes4all.comFree CSS TemplatesFree Wordpress ThemesFree Wordpress Themes TemplatesFree CSS Templates dreamweaverSEO Design