Jujur kondisi gue saat itu
tidak benar-benar 100%. Hari selasa yang lalu gue baru aja bed rest di rumah
dan hari sabtu gue naik gunung. Awalnya nyokap sempet wanti-wanti dikarenakan
kondisi gue yang belum bener-bener fit sehabis sakit. Namun dikarenakan
keyakinan dalam diri gue, gue tetep jalan dan nyokappun mengizinkan.
Perjalanan awal adalah
perjalanan terberat apalagi buat lu yang belum bener-bener mempersiapkan badan
lu. Perjalanan dimana badan lu agak kaget dengan medan cuaca dan perjalanan
yang tidak seperti biasanya. Yaa hanya awal, selanjutnya seharusnya lu udah
bisa lebih baik karena badan lu lama-lama pasti bisa beradaptasi.
|
Warung Pos 1 |
Gunung Lawu merupakan gunung
yang unik. Uniknya adalah diantara 5 pos sebelum sampai ke puncak, ada 3 pos
dimana disana terdapat warung. Warung yang terkenal adalah Warung Mbok Yem.
Warung ini boleh dibilang merupakan warung tertinggi di Indonesia, karena letaknya
tidak begitu jauh dari Puncak Gunung Lawu. Namun sayang, kita ga mampir disana
karena waktu.
Sampai di Pos 1 sekitar 2 jam
dari basecamp, kita langsung disuguhkan dengan warung pertama yang kita temui.
Kamipun beristirahat sejenak dengan makan gorengan dan minum teh manis anget.
Disana gue abis 5 pisang goreng. Harga gorengan disini 1.000 dan teh manis
angetnya seharga 2.000. Disinipun dijual nasi bila lu mau pada nasi. Dijual
dengan harga 2.500 dengan isi ya seadanya. Nasi,mie dan tempe. Namun lumayanlah
buat ganjel perut ato buat isi tenaga lagi.
|
Little Sunset at Gunung Lawu |
Setelah cukup mengisi tenaga,
kami melanjutkan perjalanan menuju pos 2 dan akhirnya memasang tenda di pos 3.
Perjalanan dari pos 1 sampe pos 2 sekitar 4 jaman. Kami sampai di pos 3 sekitar
jam 7an. Dikarenakan sudah mulai gelap, kami mengambil keputusan berkemah
disini.
Sesampainya disini, kami
mendirikan tenda sebanyak 4 dengan masing-masing tenda berisi 4 orang. Tenda
sudah jadi, ada yang beres-beres, ada yang ganti pakaian, ada juga yang masak.
Gue sendiri beres-beres dulu, kemudian ganti pakaian, dan makan. Gue sendiri ga
masak, karena ga bawa indomie, ataupun yang lain yang bisa dimasak. Gue beli
nasi yang tadi dibeli di pos 2. Setelah semuanya kelar, gue pun langsung tidur,
recovery untuk besok summit.
Ada yang bilang Gunung Lawu
merupakan Gunung Paling Dingin di Jawa. Dibandingkan Gunung Prau, Gunung Lawu
memang lebih dingin. Dengan pakaian berlapis-lapis ditambah Sleeping Bag namun
dinginnya masih sangat terasa. Meskipun begitu, untungnya gue adalah tipikal
orang yang tidak sulit untuk tidur. Gue pun sempet beberapa jam tidur, meskipun
sempet juga bangun dikarenakan cuacanya yang cukup extrim.
Paginya kami bangun dengan
kondisi yang semakin dingin. Dingin harus dilawan, dan dingin harus dilawan
dengan pergerakan. Gue pun melawan rasa dingin itu dengan bergerak. Kita
berangkat sekitar jam 4 pagi. Perjalanan pagi-pagi buta demi mendapat sunrise
dan juga mencapai puncak Gunung Lawu. Di Gunung Lawu terdapat 3 puncak yaitu
Hargo Dalem, Hargo Dumiling, dan Hargo Dumilah. Diantara 3 nama tersebut, Hargo
Dumilah merupakan puncak tertinggi dengan 3265 Mdpl dan puncak itulah yang akan
nanti kita pijak.
|
View from Near of Summit Mount Lawu |
Perjalanan yang tidak biasa
pagi-pagi dengan cuaca yang cukup extrim, awalnya kami cukup kesulitan beradaptasi.
Namun lama kelamaan kami bisa menyesuaikan diri dan akhirnya sampai di pos 5
untuk menantikan Sunrise. Disini merupakan spot terbaik untuk mendapatkan
Sunrise. Sunrise identik dengan Foto Sillouthe dan gue harus dapat foto
sillouthe disini.
Hunting foto-fotopun selesai
dan selanjutnya kami melanjutkan perjalanan menuju puncak tertinggi Gunung
Lawu, Hargo Dumilah. Di sela-sela perjalanan kami beberapa kali mengambil
gambar, karena disinilah spot-spot terbaik Gunung Lawu. Disaat seperti inilah gue
merasa seperti di dunia berbeda dengan segala macam view yang tidak akan lu
bisa dapet di perkotaan. Butuh effort lebih untuk bisa berada disini dengan
segala pemandangan yang indah.
It's HARGO DUMILAH 3265 MDPL
!!! YEAHHH !!!
|
Puncak Hargo Dumilah |
Akhirnya gue bisa menginjakkan
kaki di puncak salah satu gunung tertinggi di Pulau Jawa. Dengan kondisi fisik
yang tidak benar-benar fit, gue bisa sampai puncak. Ini merupakan langkah awal
gue dari keinginan terbesar gue yaitu sampai di Puncak tertinggi di Pulau Jawa
yaitu Mahameru.
Setelah sampai Puncak, kami
kembali ke Camp. Namun sebelum di Camp, kami mampir ke Pos 5 dulu untuk mengisi
tenaga. Makan Indomie Rebus ditambah Teh Manis Angit plus Pisang Goreng Anget.
Maknyussss emang dingin-dingin minum yang anget-anget.
|
View from Top of Mount Lawu |
Setelah semuanya beres, kami
kembali ke Camp dan sampai jam 10. Setelah itu repacking, membereskan tenda dan
pada akhirnya kami siap pulang ke tempat kita masing-masing. Perjalanan dimulai
jam 11. Perjalanan turun gunung biasanya lebih cepat dari naik gunung. Dikarenakan
ada teman kita yang tidak dalam keadaaan yang oke, gue bersama 2 temen lainnya
menunggu dia, memberi semangat dan akhirnya kita bisa kembali ke basecamp
sekitar jam 4 atau 5 jeman perjalanan. Cukup lama dibandingkan teman-teman lain
yang bisa sampai 1 jam lebih cepat dari kami. Naik gunung bukan seberapa cepat
kita sampai ke tujuan, namun bagaimana kita sebagai sebuah kesatuan team bisa
maju bersama-sama mencapai tujuan kita bersama dan mengesampingkan keegoisan
kita masing.
Sesampainya di Basecamp, gue
makan, beres-beres dan kembali ke rumah kita masing-masing. Kondisi badan
memang capek, tapi pasti akan selalu ada pengalaman-pengalaman yang tidak akan
bisa kita beli dengan uang.
See u on next trip..
#SALAMLESTARI